Selasa, 23 Agustus 2016

Cerita di Usia 3 Tahun

Namanya sahla..umurnya baru genap 3 tahun sebulan yang lalu.. tapi entah mengapa seringkali aku menganggapnya sudah cukup besar dan mengerti akan sesuatu. padahal dia baru 3 tahun..masih balita. Sahla pemberani dan selalu pengen mencoba sesuatu, dia sangat aktif dan gak bisa diam.

seperti hari itu.,kami  mengajaknya pergi ke toko untuk membeli beberapa barang..sahla masuk toko dengan gembira, dia menyeret troli belanja kesana kemari dengan riang. aku hanya mengikutinya dari belakang.. untuk sesaat aku lupa bahwa dia baru 3 tahun. semuanya baik-baik saja, sampai waktunya didepan kasir. aku masih mengikutinya dari belakang. utk mengajarkan tentang mengantri aq berdiri persis dibelakangnya. namun sahla menolak untuk masuk barisan.."aku disini mi.." sambil berjalan pelan menjauhi ku.  posisi kasir saat itu berada persis disamping pintu masuk. yang sedang terbuka.

ahh...lagi2 sesaat aku lupa bahwa dia baru 3 tahun. secara tiba-tiba Sahla meletakkan troli belanjanya dan berlari dengan kencang keluar toko.. sungguh utk sepersekian detik aku seperti terpaku melihat apa yang dilakukannya. akupun berlari kencang menyusulnya..karena toko itu berada dipinggir jalan kabupaten dengan banyak kendaraan berlalu lalang.

oohh... jantungku rasanya berhenti berdetak..begitu kencang sahla berlari dan begitu sulit menjangkaunya..membuat ku limbung...kurang dari setengah meter dari jalan raya aku berhasil meraihnya.. memeluknya.dan terus memeluknya.., hanya memeluknya.. sahla tersenyum dengan riang..yaaah..karena dia baru genap 3 tahun sebulan yang lalu. hingga menjadikan jalan itu sebagai arena berlari yang menyenangkan.. melihatku hanya diam dan memeluknya Sahla mulai paham bahwa ada yang tak beres.

Dia memandangku sambil menangis...ahh..entahlah aku tak dapat berucap apapun hanya memeluknya dia pun menangis dengan kencang sambil bilang maaf...maaf..Mi...maaf.. saat itu aku gak berucap apapun antara perasaan marah, galau, khawatir, ndredek dan speechless.. campur aduk gak karuan.

Sepanjang jalan Sahla terus menangis, sambil bilang maaf..untuk saat itu aku lupa bahwa dia masih 3 tahun dan belum mengerti.hingga membiarkannya terus menangis namun sungguh saat itu untuk menenangkannya pun aku belum sanggup..kaget dan khawatirku belum hilang...hingga yang mampu kulakukan hanya memeluknya...

Sampai di rumah Sahla masih menangis, hingga terisak-isak..abinya Sahla merengkuh dan menenangkannya dan menjelaskan bahwa yang dilakukan sahla itu berbahaya..dia pun kembali ke pelukanku dan masih mengatakan maaf...aku mengangguk dan memeluknya..air mataku pun tumpah..

Sahla pun tertidur dengan terisak..aku menangis dengan memeluknya...Sahla tidur dalam pelukan kami berdua... setiap isakan dalam tidurnya serasa mengiris hatiku...

Peristiwa ini merupakan tamparan bagi kami, mengingatkan kami, bahwa di usianya sekarang dan keaktifannya bisa membuat Sahla dalam bahaya maka tugas kami adalah menjaganya. Bener kata Bapak bahwa anak-anak memang belum mengerti akan sesuatu maka tugas orang tua untuk menjaga dan memberi pengertian pada mereka.


Belajar dan Belajar lagi, jadi orang tua memang pembelajaran seumur hidup..

2 komentar:

  1. Bener mbak, anak2 balita sdng aktf2nya ya, meleng dikit aja gak bisa :)

    BalasHapus
  2. pelajaran yang sangat berharga, memang orang tua harus tepat dalam memperlakukan anak, benar kan?

    BalasHapus